Mengenal Alpha dan Beta Reader dan Fungsinya Dalam Penulisan

by

mnulis

Dunia kepenulisan sebenarnya menawarkan beragam profesi. Salah satunya yaitu profesi alpha dan beta reader. Di marketplace jasa freelancer sudah banyak orang yang menawarkan jasa alpha dan beta reader. Tetapi karena profesi ini kurang familiar di Indonesia, permintaannya masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan marketplace freelancer di luar negeri.

Di Fiverr sangat banyak pekerja lepas yang menawarkan jasa beta reader terhadap berbagai genre karya fiksi.

Hadirnya profesi beta dan alpha reader dipicu oleh semakin berkembangnya platform publikasi karya tulis panjang baik berbentuk buku (cetak dan ebook) yang diterbitkan secara self publishing.

Penulis fan fiction, terutama yang menerbitkan karyanya dalam bentuk zine banyak menggunakan beta reader. Karena fan fiction bergerak dari komunitas, biasanya pembaca awal ini tidak dibayar.

Kekuatan komunitas menulis untuk mendapatkan masukan dari beta reader memang sangat penting. Dan ini juga yang dipraktikkan dalam standup comedy berupa comedy buddy.

Kamu yang ingin membangun komunitas self publishing yang nantinya akan dapat digunakan untuk membangun jejaring penulis indie, bisa bergabung dengan grup Penulis Self Publishing Indonesia. Grup di facebook ini masih baru dan saya harap bisa berkembang sebagai komunitas yang saling mendukung.

Untuk melihat tujuan dari alpha reader dan beta reader, kita mulai dari memahami pengertian keduanya.

Mengenal Alpha Reader

Sesuai dengan namanya alpha reader adalah pembaca pertama dari naskah yang sudah siap atau telah melewati proses swasunting dari penulis.  Walau disebut pertama, baik pembaca alpha maupun beta, tidak harus satu orang yang sama. Bisa jadi kamu memiliki dua atau lebih pembaca alpha untuk mendapatkan lebih banyak masukan.

Pembaca alpha seringkali berada pada lingkaran terdekat dari penulis. Bisa teman, bisa keluarga. Intinya pembaca alpha bisa memahami perspektif penulis. Bisa dibilang pembaca alpha masih merupakan pembaca yang subjektif.

Setelah dilakukan perbaikan berdasarkan masukan pembaca alpha, barulah kemudian naskah diserahkan kepada pembaca beta.

Mengenal Beta Reader

Karen Hellekson dalam Fan Fiction and Fan Communities in The Age of the Internet (2006) mengungkapkan jika beta reading sudah dikenal sebelum penulisan marak di internet. Praktik ini dilakukan oleh penulis yang menyebarkan karyanya melalui zine. Ia mengungkapkan jika beta reading merupakan praktik memberikan hasil tulisan kepada pembaca pilihan (dan dipercaya) sebelum disebarkan kepada pembaca yang lebih luas.

Karen juga mengutip Writers University menyebut definis beta reader adalah orang yang memberikan kritik terhadap penulis. Kritik meliputi aspek tata bahasa, ejaan, karakter, plot, kanon dan aspek kebahasaan lainnya.

Beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian dari beta reader :

  • Lebih memberikan saran daripada menyunting. Dalam beberapa kasus, beta reader bisa memberikan solusi dari hal yang dikritisinya.
  • Memberikan catatan apa yang mereka sukai dari cerita.
  • Berikan saran yang detail terhadap hal yang mungkin bisa dilakukan penulis terhadap karyanya.
  • Pembaca beta memerhatikan mengenai konsistensi, plot holes, ketidak jelasan, alur cerita yang tidak melompat, diksi, realistis atau tidak, plot yang logis termasuk motif dari karakter.

Perbedaaan Editor dan Beta Reader

Sebelum masuk ke versi beta, buku versi alpha akan dikurasi oleh alpha reader.  Istilah alpha/beta reader merupakan istilah yang dipinjam dari pengembang perangkat lunak sebelum sebuah perangkat lunak dirilis ke pasar. Tujuan dari rilis versi beta ialah untuk menentukan kesalahan. Dalam konteks buku, kesalahan tersebut bisa karena plot maupun konsistensi cerita.

Beberapa penulis idealis masih akan melanjutkan dengan naskah versi gamma sebagai tes terakhir. Tetapi kebanyakan praktiknya, sebuah naskah hanya akan sampai pada pembaca beta.

Lalu apa perbedaan antara penyunting dan alpha/beta reader? Secara umum, alpha/beta reader akan menempatkan dirinya sebagai orang luar dari naskah. Mereka tidak memosisikan diri sebagai bagian dari lahirnya karya tersebut.

Mereka menjadi pembaca yang siap untuk menikmati karya tersebut. Itulah mengapa, pembaca alpha/beta akan berfokus untuk melihat gambaran besar dari karya tersebut. Apakah ide dan gagasan yang disampaikan penulis mudah dipahami? Termasuk melihat apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan dari buku tersebut.

Tidak sedikit juga beta reader yang berbayar memberi layanan penyuntingan. Sehingga mereka menjadi beta reader sekaligus penyunting.

Kekhawatiran Terhadap Beta Reader

Apakah naskah akan dibajak oleh beta reader? Tentu saja sulit untuk memastikan apakah naskahmu tidak akan dibajak oleh orang lain. Itulah mengapa pada artikel di atas disebutkan bahwa salah satu syarat utama dari beta reader yaitu dipercaya.

Sebagai pemilik naskah kamu harus bisa memastikan beta reader yang kami pilih benar-benar bisa dipercaya. Dipercaya bisa memberi masukan yang baik. Serta dipercaya bisa menjaga naskah tersebut tidak tersebar.

Related Post