Pahami Perbedaan Buku dan Booklet

by

mnulis

Saya menjumpai banyak buku elektronik (ebook) yang hanya terdiri dari bebeapa halaman yang kemudian diklaim sebagai (ebook). Padahal dalam kepenulisan, buku dengan lembaran yang sedikit disebut sebagai buklet (booklet).

Sebenarnya, perbedaan buku dan buklet tidak hanya terletak pada ciri fisik seperti ukuran dan jumlah halaman, tetapi juga pada aspek fungsi dan gaya penulisan. Jika dicermati, kebanyakan ebook (yang dijual dengan pendekatan digital marketing), bukanlah buku elektronik, tetapi mendekati buklet elektronik.

Untuk lebih memudahkan, berikut kami sarikan, perbedaan antara buklet dan buku.

1. Perbedaan Fungsi Buku dan Buklet

Buku dan buklet memiliki fungsi yang berbeda, walau sama-sama menyajikan informasi yang dikemas dalam bahasa tulis.

Buklet: Berfungsi sebagai iklan, petunjuk singkat.

Buku : Berfungsi untuk mengetahui gagasan penulis melalui pembahasan topik secara mendalam

2. Perbedaan Ukuran Buku dan Buklet

Kamus Besar Bahasa Indonesia menerjemahkan buklet sebagai buku kecil yang berfungsi sebagai selebaran. Dari pengertian ini, maka sesuatu disebut buklet jika memenuhi dua kriteria yaitu ukurannya kecil dan fungsinya sebagai selebaran.

Adapun Cambridge Dic memberi pengertian buklet sebagai very thin book with a small number of pages and a paper cover, giving information about something.

Dari pengertian ini maka kita akan melihat perbedaan buku dan buklet berdasarkan ukurannya.

Buklet : Ukurannya kecil. Kebanyakan buklet berukuran 5,5 inchi x 8,5 inchi (14×21,5cm). Ukuran ini mendekati ukuran 1/2 ukuran A4 (A5). Tentu saja beberapa buklet berukuran lebih kecil atau lebih besar.

Buku : Standar ukuran buku di Indonesia yaitu 15,5 cm x 23 cm. Biasanya disebut sebagai ukuran UNESCO. Walaupun sebenarnya tidak ada ukuran baku yang ditetapkan oleh UNESCO mengenai ketentuan ukuran buku. Di pasaran banyak juga buku berukuran 14x21cm.

Simpulan:

Ukuran buklet lebih kecil dari buku. Tetapi tidak semua yang berukuran kecil adalah buklet. Terdapat syarat lain sebuah karya disebut buku atau buklet yaitu melihat peruntukan dan gaya penyajiannya.

3. Perbedaan Jumlah Halaman Buku dan Buklet

Untuk kebutuhan pendataan jumlah buku yang beredar, UNESCO membuat batasan terhadap karya tulis yang mereka anggap sebagai buku. Salah satunya, UNESCO mengakui sebuah karya disebut buku jika terdiri dari setidaknya 49 halaman, tidak termasuk halaman sampul.

Adapun buklet, tidak ada ketentuan yang mengaturnya. Intinya terdiri dari beberapa lembar. Jika hanya satu lembar disebut sebagai leaflet.

4. Perbedaan Cara Penyajian Buku dan Buklet

Baik buku dan buklet memiliki fungsi yang berbeda, sehingga penyajiannya pun berbeda. Buklet biasanya disajikan dengan bahasan yang ringkas. Fakta disampaikan secara poin per poin. Lebih sedikit kata dan ditujang oleh grafis untuk memudahkan pembaca.

Adapun buku lebih banyak mengandung teks. Buku akan menjelaskan sebuah topik secara panjang lebar. Lebih kaya informasi, data dan fakta. Gagasan dan pengetahuan penulisnya terlihat jelas dan dapat diikuti secara runtut melalui setiap bab.

Related Post