Penulis yang Baru Menerbitkan Bukunya Saat Usia 50-an Tahun

by

mnulis

Penulis usia lanjut

Mungkin Anda salah satu orang yang baru ingin aktif menulis saat berusia 40 tahun atau 50 tahunan? Jangan malu, karena Anda tidak sendiri. Ada banyak penulis yang berhasil menerbitkan karya mendunia padahal baru memulai karir penulisan di saat berusia lanjut.

Inilah yang menarik dari profesi penulis karena tidak mengenal kata terlambat. Semua orang dalam berbagai tingkatan usia mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi penulis.

Salah satu kelebihan dari penulis yang berada pada usia 40 atau 50 tahun ada pada kematangan pikiran. Mereka memiliki segudang pengalaman dalam memaknai kehidupan sehingga hal tersebut bisa menjadi kelebihan mereka.

Di Indonesia, praktik menuliskan karya saat memasuki usia pensiun banyak juga dilakukan. Mereka mengaktifkan pikiran agar terus bekerja dengan cara menulis dan menerbitkannya.

Berikut beberapa daftar penulis yang baru memulai debutnya pada pra usia lanjut atau usia lanjut, yaitu berusia di atas 40 tahunan.

Toyo Shibata

Tak lengkap menuliskan nama penulis yang menerbitkan karya pertamanya saat usianya tidak muda lagi tanpa memasukkan nama Toyo Shibata. Lahir pada 26 Juni 1911, ia menerbitkan antologi puisi pertamanya Kujikenaide (“Jangan putus asa”) pada tahun 2009 atau saat ia berusia 98 tahun.

Walau demikian bukunya terjual jutaan eksemplar. Ia pun tidak hanya memulai dengan menerbitkannya secara indie atau self publishing hingga kemudian penerbit Asuka Shinsha tertarik untuk menerbitkannya. Menariknya, ia pun awalnya bukan sastrawan. Ia baru menulis puisi saat berusia 92 tahun.

Laura Ingalls Wilder

Banyak yang tidak akrab dengan namanya, tetapi karyanya serial Little House menjadi hal yang terkenal hingga di Indonesia. Walaupun di Indonesia karyanya lebih dikenal karena film Little House on the Prairie yang tayang di televisi Indonesia.

Buku pertamanya Little House in the Big Wood menuai kesuksesan hingga namanya masuk dalam jajaran penulis buku anak ternama.

Lahir pada 7 Februari 1867 di Pepin County, Wisconsin Amerika Serikat. Cerita yang ditulisnya berlatar belakang pengalaman pribadinya yang datang dari keluarga kecil.

Salah satu alasannya menulis karena kesedihan ditinggalkan sang ibu yang wafat pada tahun 1924 yang kemudian disusul oleh meninggalnya yang kakak pada tahun 1928. Buku pertamanya diterbitkan oleh Harper & Brothers pada tahun 1932 atau saat ia berusia 65 tahun.

Raymond Thornton Chandler

Ia mungkin tidak akan dikenal sebagai penulis andai tidak dipecat di perusahaannya. Awalnya ia bekerja sebagai eksekutif perusahaan minyak pada masa Depresi Besar (great depression) di tahun 1929-an.

Raymond dianggap sebagai penulis detektif terbaik dalam sejarah Amerika. Ia bahkan menjadi presiden dari asosiasi penulis cerita misteri Amerika, Mystery Writers of Amerika.

Lahir pada 23 Juli 1888 di Chicago Illinois Amerika Serikat. Karya pertamanya berjudul Blackmailers Don’t Shoot di publikasikan pada tahun 1933 di Black Mask, sebuah majalah sastra kategori pulp magazine. Ini berarti karya pertamanya baru terbit pada saat ia berusia 51 tahun.

Richard George Adams

Ia merupakan novelis Inggris yang dikenal karena kesuksesan dari buku Watership Down. Novel pertamanya, merupakan cerita yang dikisahkannya saat ia sedang dalam perjalanan mengendarai mobil bersama dua orang anak perempuannya.

Cerita-cerita tersebut dikumpulkannya ke dalam buku dan butuh waktu 2 tahun untuk mennyelesaikan. Begitu naskahnya jadi, tidak ada penerbit yang mau menerbitkannya. Ada empat penerbit dan 3 agensi yang menolak naskahnya.

Lahir pada 9 Mei 1920 di Wash Common, Newbury, Berkshire, Inggris, karya Richard Adam baru diterbitkan oleh Rex Collings di tahun 1972. Itu berarti ia baru berhasil menerbitkan buku pada usia 52 tahun.

Francis “Frank” McCourt

Buku pertamanya Angela’s Ashes berhasil meraih penghargaan Pulitzer. Buku tersebut merupakan kisah yang diangkat dari masa kecilnya di Irlandia. Buku ini juga beredar di Indonesia dan mendapatkan pembaca yang cukup besar.

Frank McCourt lahir di Brooklyn borough New York City, pada 19 Agustus 1930. Sebelum menjadi penulis ia merupakan seorang guru di SMA. Buku pertamanya ia terbitkan saat usia 66 tahun. Memoar Agelas’s Ashes (1996), yang mengisahkan masa kecilnya yang miskin di Brooklyn dan Limerick.

Menulis Di Usia 40 Tahun

Selain penulis tersebut di atas, juga terdapat beberapa penulis yang pertama kali menghasilkan karya bukunya pada usia 40-an.

Antonia Honeywell baru menulis novel pertamanya The Ship saat usianya sudah memasuki usia 40-an.

Zia Haider Rahman, penulis Bangladesh yang menerbitkan buku pertamanya Int The Light of What We Know pada usia 43 tahun.

Lydia Netzer, novelis Amerika yang bukunya masuk dalam 100 Notable Book of 2012 oleh New York Times. Ia menerbitkan buku Shine Shine Shine yang menceritakan pengalamannya sebagai wanita hamil yang menderita alopecia, suaminya seorang astronot, anak pertamanya menderita autistik, sedangkan ibunya meninggal karena kanker.

Aminatta Forna, merupakan penulis berdarah Skotlandia dan Sierra Leon. Ia menerbitkan buku pertamanya The Devil That Danced on the Water: A Daughter’s Quest saat usianya 40 tahun.

Tertarik melengkapi daftar di atas? Tulis di kolom komentar ya..

Related Post