Cara pandang lama terutama dalam hal etika dan pengembangan diri masih sangat relevan digunakan dalam era digital. Walau platform tempat interaksi sangat jauh berbeda antara era digital dan sebelumnya, tetapi prinsip hubungan manusia dan manusia lainnya masih tetap sama.
Buku How to Win Friends & Influence People In The Digital Age karya Dale Carnegie menjadi buku yang konsepnya bisa melampaui zamannya. Buku yang ditulis pada tahun 1936 telah menjadi salah satu buku terlaris sepanjang masa dan dianggap sebagai karya klasik dalam psikologi sosial dan pengembangan diri.
Buku How to Win Friends and Influence People lalu mendapatkan konteks zaman dengan memasukkan unsur in the digital age pada tahun 2011. Hingga kemudian terbitlah How to Win Friends & Influence People in The Digital Age.
Kalimat “influence people” di sini sangatlah berbeda dengan makna kata “influencer” yang sangat jamak kita dengar di era digital. Influence people yang dimaksudkan Dale Carnegie adalah mereka yang mampu menjalin hubungan bermakna, berkomunikasi secara efektif, dan menunjukkan empati dan pengertian dalam interaksi sosial.
Buku ini menjadi semacam anti tesis dari orang yang berlomba-lomba ingin menjadi influencer, tetapi justru buku ini justru mengembalikan kita ke fitrah kemanusian untuk menjadi orang berpengaruh dengan empati. Bukan tentang hitungan jumlah follower.
Dale Carnegie berfokus pada prinsip-prinsip psikologi sosial dan keterampilan komunikasi yang dapat membantu seseorang menjadi lebih berpengaruh dan berhasil dalam berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Dia mengajarkan cara memperhatikan kebutuhan dan keinginan orang lain, memberikan pujian yang tulus, mendengarkan dengan aktif, dan memahami perspektif mereka untuk menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dan positif.
Pada dasarnya buku ini berisi prinsip-prinsip dasar dalam berkomunikasi dengan orang lain yang sering kita lupakan. Misalnya, apa yang harus kita lakukan untuk memberi kesan yang bertahan lama untuk orang lain.
Prinsip dasarnya, seperti antusias dengan minat orang lain, tersenyum, menyebutkan nama, menyimak lebih lama, membahas apa yang penting bagi lawan bicara dan membuat lawan bicara menjadi lebih baik. Hal-hal ini sering kita lupakan. Dan buku ini mengingatkan kita dengan cara yang sangat baik.
Daftar Isi
Tersenyum di Era Digital
Dalam melakukan komunikasi di berbagai platform internet, kita juga harus senantiasa tersenyum. Lalu bagaimana caranya? Apakah kita harus selalu menggunakan emoticon?
Tentu saja tidak. Kita tidak akan mungkin menggunakan emoticon pada komunikasi formal melalui saluran internet.
Di sinilah pentingnya memahami tone penulisan atau gaya bahasa. Dale Carnegie menuliskan jika kata yang kita pilih merupakan alat untuk menunjukkan keramahan. “Tersenyumlah lewat kata-kata Anda yang tertulis dan Andapun menyampaikan kepada orang lain bahwa kebahagiaan mereka penting bagi Anda.
Mengapa Buku Ini Direkomendasikan
Jika Anda menyukai buku bertema pengembangan diri, buku ini menjadi salah satu bacaan yang harus dipahami dalam konteks membangun hubungan di era digital.
1. Adaptasi Konsep di Era Digital
Prinsip yang diajarkan di buku ini, walau merupakan konsep yang sama dengan yang ditulis pada tahun 1936, tetapi tetap relevan dengan kehidupan di era digital. Nilai seperti memperlakukan orang dengan baik, berkomunikasi dengan efektif, dan membangun relasi positif masih berlaku hingga saat ini.
Buku menyesuaikan prinsip klasiknya dengan tantangan dan kesempatan yang muncul dalam interaksi sosial online.
2. Sifat Universal
Prinsip-prinsip dalam buku ini dapat diterapkan dalam berbagai konteks kehidupan, termasuk dalam karier, bisnis, hubungan pribadi, dan aktivitas sehari-hari lainnya. Buku ini tidak hanya berbicara tentang bagaimana meraih kesuksesan tetapi juga tentang bagaimana berhubungan dengan orang lain dengan lebih baik.
Prinsip Komunikasi Era Digital
Ada beberapa prinsip berkomunikasi di era digital yang diajarkan di buku ini antara lain:
- Menghargai Relasi Online: Saat berinteraksi di dunia digital, penting untuk menghargai relasi dengan orang lain. Ingatlah untuk selalu bersikap sopan, menghargai pandangan orang lain, dan berbicara dengan empati.
- Aktif Mendengarkan: Keterampilan mendengarkan tetap penting, bahkan di era digital. Fokuskan perhatian pada orang lain ketika mereka berbicara, jangan hanya terpaku pada perangkat digital.
- Beri Pujian dan Apresiasi: Memberikan pujian dan apresiasi secara online memiliki dampak positif pada relasi Anda. Jadilah jujur dan tulus dalam memberikan pujian, namun hindari pujian berlebihan yang tidak bermakna.
- Hindari Sengketa Publik: Saat berhadapan dengan perbedaan pendapat, hindari konflik terbuka di media sosial atau forum publik. Lebih baik mencari cara privat untuk menyelesaikan masalah dan mempertahankan reputasi positif secara online.
- Berpikir Sebelum Mengirim: Jangan terburu-buru dalam merespons atau mengirim pesan online. Pertimbangkan kata-kata Anda dengan hati-hati dan hindari respons impulsif yang dapat menimbulkan masalah.
- Jadilah Pembawa Nilai: Bagikan konten yang bernilai dan bermanfaat bagi orang lain. Ini bisa berupa pengetahuan, inspirasi, atau hiburan yang dapat meningkatkan pengalaman positif orang lain.
- Jaga Privasi dan Keamanan: Sosial media dan platform digital lainnya sering meminta informasi pribadi. Jaga privasi Anda dan hindari berbagi informasi yang sensitif atau dapat membahayakan keamanan Anda.
- Menerima Kritik dengan Bijaksana: Ketika mendapat kritik atau masukan negatif, tetap tenang dan respek. Gunakan kritik sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.
- Bangun Jaringan Online yang Kuat: Manfaatkan platform digital untuk memperluas jaringan Anda. Terlibatlah dalam komunitas yang relevan dengan minat dan tujuan Anda.
Gaya Komunikasi Era Digital vs Era Sebelumnya
Berikut beberapa perbedaan gaya komunikasi di era digital dan gaya komunikasi sebelum berkembangnya era digital.
1. Media Komunikasi
Sebelumnya komunikasi dilakukan secara langsung tatap muka, melalui telepon, atau surat. Di era digital, komunikasi dilakukan melalui pesan teks, email, media sosial, dan platform online lainnya. Perbedaan media komunikasi ini mempengaruhi cara menyampaikan pesan, mengekspresikan emosi, dan berinteraksi dengan orang lain.
2. Sifat Komunikasi
Kehidupan digital seringkali lebih cepat dan singkat dibandingkan dengan kehidupan biasa. Pesan-pesan singkat dan padat menjadi umum di media sosial dan pesan teks. Oleh karena itu, penting untuk mengkomunikasikan pesan dengan jelas dan ringkas dalam era digital.
3. Respons Instan
Di era digital, respons dan tanggapan seringkali diharapkan dalam waktu singkat. Orang cenderung mengharapkan umpan balik instan dalam media sosial dan komunikasi online. Dalam kehidupan biasa, respons mungkin memerlukan waktu lebih lama dan dihargai lebih dari sekadar respons instan.
4. Reputasi Online
Kehadiran digital kita dapat dengan mudah diakses dan diketahui oleh orang lain. Aktivitas online kita dapat mempengaruhi reputasi dan persepsi orang lain terhadap kita. Oleh karena itu, menjaga etika, integritas, dan kredibilitas online menjadi sangat penting di era digital.
5. Jangkauan dan Dampak
Di dunia digital, pesan dan interaksi dapat menyebar dengan cepat dan mencapai audiens yang lebih luas. Hal ini memberikan potensi dampak yang lebih besar, baik positif maupun negatif. Karena itu, memikirkan dampak dari apa yang kita sampaikan secara online menjadi kunci.
6. Aspek Visual
Di era digital, media sosial dan platform online umumnya menekankan pada aspek visual, seperti gambar dan video. Oleh karena itu, menggabungkan elemen visual yang menarik dapat meningkatkan daya tarik konten kita dan meningkatkan efektivitas komunikasi.
Cara Membangun Reputasi Online
Membangun reputasi online sangat jarang dilakukan oleh kita. Padahal kita selalu paham jika jejak digital akan selalu ada. Berikut beberapa cara membangun reputasi online yang diajarkan di buku ini:
- Jaga Integritas dan Etika: Menjaga integritas adalah kunci dalam membangun reputasi online yang kuat. Selalu berpegang pada nilai-nilai dan etika yang baik, serta hindari terlibat dalam perilaku yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.
- Berbicara dengan Hati-hati: Sebelum Anda mengirimkan pesan atau konten online, berpikirlah terlebih dahulu tentang efeknya. Pastikan pesan Anda tidak menyinggung atau merugikan orang lain dan menghindari konten yang dapat menimbulkan kesalahpahaman atau masalah.
- Berikan Kontribusi Bernilai: Jadilah sumber informasi dan pandangan yang bernilai bagi audiens Anda. Bagikan pengetahuan, sumber daya, dan informasi yang bermanfaat untuk orang lain. Dengan memberikan kontribusi bernilai, Anda dapat membangun reputasi sebagai ahli di bidang tertentu dan menjadi orang yang dipercaya dan dihormati.
- Responsif dan Penuh Hormat: Tanggapi komentar, pesan, atau pertanyaan dari orang lain dengan cepat dan dengan sikap yang penuh hormat. Menunjukkan responsif dan peduli terhadap audiens Anda dapat meningkatkan kepercayaan dan mengokohkan reputasi online Anda.
- Jaga Privasi dan Keamanan: Di dunia digital yang terhubung, penting untuk menjaga privasi dan keamanan data pribadi Anda. Hindari berbagi informasi pribadi yang sensitif atau dapat membahayakan keamanan Anda di platform online.
- Hindari Konflik Publik: Jika terjadi perbedaan pendapat atau sengketa online, hindari terlibat dalam konflik publik di media sosial atau platform lainnya. Selesaikan masalah secara privat dan dengan sikap dewasa.
- Bangun Jaringan Positif: Manfaatkan kekuatan jaringan online untuk memperluas lingkaran Anda. Terlibatlah dalam komunitas yang relevan dengan minat dan tujuan Anda, dan jalin hubungan dengan orang-orang yang berpengaruh secara positif.
- Konsisten dan Autentik: Pastikan pesan dan tindakan Anda konsisten dengan nilai-nilai dan tujuan Anda. Tetap autentik dan jangan mencoba untuk menjadi orang lain. Orang lebih cenderung menghormati dan mempercayai orang yang tampil apa adanya.
Quotes Penting di Buku Ini
Berikut beberapa petikan yang membuat kita merenung tentang komunikasi yang kita lakukan di era digital:
- Kita hidup di sebuah masa ketika pengaruh selebriti bisa dipinjam layaknya kredit dan liputan media bisa dimenangkan oleh sensasi, setiap kesempatan komunikasi menjadi semakin penting dan setiap medium yang anda gunakan perlu diisi oleh pesan yang membangun kepercayaan, menyampaikan rasa syukur dan menambahkan nilai kepada sang penerima pesan.
- Kesuksesan hubungan zaman sekarang tidak diukur dengan skala media—media mana yang digunakan dan berapa banyak teman, penggemar dan pengikut yang bisa dikumpulkan seseorang. Kesuksesan diukur dengan skala arti.
- Teknologi bisa membuat reputasi seseorang hancur dengan cepat dan lebih mudah dibandingkan sebelumnya.
- Yang sangat diinginkan penerima informasi dari komunikasi Anda adalah makna.
- Nama kita memang punya nilai, tetapi mengenal nama orang lain dapat menuntuk kita ke sebuah kesuksesan yang lebih besar.
- Ternyata mendengarkan juga membuat seseorang mendapatkan rasa hormat yang besar.
Dapatkan rangkuman buku lainnya di daftar Buku yang Sebaiknya Anda Baca
Data Buku :
Judul : How to Win Friends & Influence
Penulis: Dale Carnegie & Associates
Edisi : Bahasa Indonesia (2012)
Penerbit : Gramedia pustaka Utama
Halaman: vii + 285