Catatan ini adalah bagian dari resensi edisi Buku Penulisan yang harus dibaca oleh penulis konten untuk meningkatkan kemampuan menulis.
Gary Provost merupakan seorang freelance writer selama puluhan tahun. Walau buku ini sudah diterbitkan sejak tahun 1985, tetapi banyak tipsnya yang masih relevan digunakan hingga saat ini.
Buku ini menyajikan berbagai tips penulis yang bisa digunakan oleh penulis karya ilmiah, penulis untuk kebutuhan bisnis, copywriter, jurnalis, hingga penulis bacaan fiksi seperti cerpen atau novel.
Tips yang disajikan di buku ini juga relevan dengan content writer atau penulis konten.
Daftar Isi
Meningkatkan Kemampuan Menulis Saat Tidak Menulis
Kemampuan menulis tidak hanya didapatkan dengan rajin menulis. Di luar praktik menulis, seorang penulis juga harus menambah pengetahuan dan kemampuannya. Adapun Cara untuk meningkatkan kemampuan menulis saat tidak menulis sebagai berikut:
1. Baca buku referensi.
Buku referensi di sini mengacu pada kamus, thesaurus, ensiklopedia dan buku-buku lain yang berpotensi memperluas pengetahuan.
2. Perkaya kosakata
Kosa kata bagi penulis bukanlah seperti saya butuh besok dan saya baru memiliki benda tersebut hari ini. Penulis sudah memiliki cadangan kosakata dalam benaknya yang siap ditumpahkan dalam berbagai tulisan yang dibuatnya.
Bagi penulis mempelajari “kata baru” atau istilah baru jauh lebih penting daripada belajar menggunakan kata-kata yang sudah dia ketahui.
3. Mengetahui ejaan yang tepat
Seorang penulis harus terbiasa mengetahui penulisan ejaan yang tepat. Dalam bahasa Indonesia kita harus paham mana yang tepat apakah mempengaruhi atau memengaruhi, praktik atau praktek, juga hadang atau adang.
4. Membaca Buku
Buku apa saja seharusnya bisa menjadi bahan bacaan penulis. Seorang penulis, saat membaca tidak hanya membaca isi buku tapi mengetahui bagaimana cara penulis menuliskan gagasannya.
Ketika membaca novel, maka jadilah pembaca yang mempelajari juga cara penulis mengomunikasikan pikirannya sehingga bisa membangkitkan emosi pembaca. Melihat bagaimana susunan dan pilihan kata yang digunakan.
5. Kelas Penulisan
Anda bisa memilih kelas penulisan yang banyak ditawarkan.
6. Menguping
Menguping berguna untuk melihat topik pembacaraan dan istilah yang relevan mereka gunakan. Menguping saat ini tidak lagi seperti dahulu yang berarti mendegarkan diam-diam pembicaraan orang secara langsung. Kita bisa menguping pembicaraan orang dari berbagai sosial media.
Tips lainnya yang dikemukakan di buku ini antara lain 7) riset, 8) ingat dengan baik, dan 9) pilih tempat dan waktu.
Mengatasi Writer’s Block
Di buku ini, Gary Provost juga memberikan tips untuk mengatasi writer’s block yaitu dengan:
1. Salin sesuatu
2. Buat jurnal
3. Berbicara tentang apa yang kamu tulis
4. Lakukan pemanasan
5. Lakukan latihan menulis
6. Susun dengan baik setiap bahan tulisan
7. Buat daftar
8. Bayangkan jadi seorang pembaca
9. Tanyakan pada diri sendiri mengapa kamu menulis
Cara Memulai Menulis
Banyak penulis yang kerap mengalami kendala saat memulai penulisan. Gary Provost membagikan 5 cara agar bisa memulai menulis dengan kuat.
1. Buat Kecondongan Bahasan
Jangan mencoba menulis sebuah topik dengan sangat lengkap. Berusaha membahas semua topik secara sempurna hanya akan membuat seorang penulis kehabisan waktu dan tenaga.
Solusinya bahaslah sebuah topik dengan satu kecondongan yang spesifik. Temukan satu sudut pandang spesifik terhadap subjek yang ingin di tulis.
2. Membuat Lead yang Kuat
Sebuah lead tidak harus berada di awal paragraf, bisa pula di pertengahan paragraf. Lead adalah kalimat yang mengarahkan pembaca untuk masuk ke dalam tulisan.
Lead dibutuhkan tidak hanya tulisan fiksi tetapi juga non fiksi. Lead bisa juga berisi kalimat provokatif.
Panjang pendeknya sebuah lead tergantung dari seberapa panjang sebuah tulisan lengkap.
3. Jangan Membuat Janji yang Tidak Ditepati
Soerang penulis jangan membuat “janji” di awal kalimat yang justru tidak ditepati. Gaya penulisan yang tidak menepati janji banyak digunakan saat ini.
Misalnya, di awal kalimat ditulis “telah ditemukan obat kanker” tetapi dalam pembahasan justru disebut obat kanker yang ditemukan belum teruji. Tulisan seperti ini seperti menipu pembaca.
4. Tentukan Gaya Penulisan dan Konsisten
Penulis yang baik memiliki gaya penulisan yang konsisten sejak awal tulisan hingga akhir tulisan. Paragraf pembuka menjadi penentu gaya penulisan yang digunakan hingga paragraf akhir.
5. Mulai dari awal
Kalimat pertama sangat menentukan. Pastikan memilih kalimat yang efektif. Di sinilah pentingnya melakukan proses editing.
Misalnya pada kalimat :
Saya menulis memo ini karena Sam Moroni telah meninggalkan negara ini, dan saya harus segera menggantikannya.
Bisa diedit menjadi “Sam Moroni telah meninggalkan negara itu, dan saya harus segera menggantikannya.”
Tips Penulisan Lainnya
Sebagai seorang yang menyukai metode penulisan efektif, buku ini merupakan buku yang sangat lengkap dalam membahas berbagai kendala yang kerap ditemui.
Selain pembahasan tentang hal tersebut di atas, buku ini juga membahas tentang Sembilan Cara Menghemat Waktu dan Energi dalam Menulis, Sepuluh Cara Mengembangkan Gaya Penulisan, dan Dua Belas Cara Memberi Kekuatan pada Kata-kata.
Tak hanya itu juga ada pembahasan mengenai cara membuat orang menyukai apa yang Anda tulis, cara menghindari kesalahan tata bahasa, enam cara menghilangkan kesalahan tanda baca, cara menghindari agar membaca tidak membenci Anda, dan cara swasunting.
Rangkuman terhadap materi ini saya ulas secara terpisah di pembahasan lain, atau Anda bisa melihat pembahasannya di sosial media saya.
Data Buku
Judul : 100 Ways to Impprove Your Writing
Penulis : Gary Provost
Penerbit : Penguin Random House New York
Tahun Terbit :2019