7 Aplikasi Pinjam Buku Gratis Lewat Perpustakaan Digital

by

mnulis

Bagi seorang content writer menghasilkan tulisan yang kaya referensi merupakan hal yang sangat penting. Tulisan harus didukung referensi yang valid untuk meningkatkan kepercayaan terhadap apa yang kita tulis. Ada banyak alternatif mendapatkan referensi sebagai bahan tulisan, salah satunya melalui buku.

Seorang content writer memang seorang penulis generalis. Ia bertugas menghasilkan tulisan dengan berbagai macam topik dan genre. Supaya tulisannya tetap memiliki otoritas, maka otoritas tersebut berasal dari referensi yang ditulis sejumlah ahli sesuai dengan topik tulisan.

Membeli semua buku dengan beragam topik tentu tidak mungkin dilakukan. Itulah mengapa seorang penulis konten harus tahu di mana bisa mendapatkan referensi yang lengkap, legal dan bisa diakses secara gratis.

Beruntung saat ini sejumlah instansi pemerintah telah menghadirkan perpustakaan digital dengan koleksi buku yang variatif. Berikut beberapa aplikasi perpustakaan yang saya gunakan sebagai menjadi tempat meminjam buku gratis.

Kelebihan dan Kekurangan Perpustakan Online

Tentu saja koleksi buku yang ada diperpustakaan online belumlah sekaya koleksi buku yang ada di perpustakaan offline. Pengalaman mengakses koleksi buku perpustakaan online, beberapa koleksinya ada yang hanya diterbitkan versi ebook, walaupun juga tidak sedikit koleksi buku yang diterbitkan versi cetak dan elektronik.

Walaupun demikian, salah satu kelebihan dari perpustakaan online kita bisa mengakses referensi yang diinginkan dari tempat kerja kita.

Aplikasi perpustakaan cukup mudah diakses dan hanya disyaratkan pendaftaran yang sangat sederhana. Sistemnya adalah pinjam. Jadi saat buku kita pinjam, buku tersebut bisa kita baca selama beberapa hari. Jika ingin membaca lagi, maka kita harus meminjam lagi jika status buku sedang tersedia.

Aplikasi perpustakaan digital gratis

1. iPusnas

Di antara semua perpustakaan digital, aplikasi inilah yang paling lengkap. Wajar karena aplikasi ini dikelola oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

iPusnas tersedia untuk mobile (android dan iOs) serta versi desktop. Untuk versi desktop membutuhkan menginstal aplikasi iPusnas. Sayangnya, saat saya coba mendownload versi desktop, proses download terdeteksi virus.

2. EPerpusdibud

Perpustakaan digital satu ini dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang didukung oleh Gramedia. Sayangnya walau disebut kerjasama dengan Gramedia, beberapa buku terbitan Gramedia justru tidak bisa dipinjam.

Hampir sama dengan iPusnas, perpustakaan digital ini juga memiliki koleksi yang lengkap dan bisa dipinjam gratis.

3. iJakarta

Aplikasi perpustakaan digital milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta. Koleksi Perpustakaan ini lebih mirip dengan koleksi iPusnas. Bedanya dibagian ePustaka, jika iPusnas menampilkan koleksi pustaka pemerintah pusat, di iJakarta menampilkan koleksi pustaka pemerintah DKI Jakarta.  Di perpustakan digital ini beberapa koleksi langka milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta juga ditampilkan.

Baca Juga : Cara Menulis dan Mendapatkan Sponsored Post Untuk Blogger Pemula

4. e-YK Library

Aplikasi ini milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DI Yogyakarta. Hampir semua perpustakaan digital dikembangkan oleh developer yang sama sehingga dari segi tampilan terlihat serupa. Walau demikian koleksi cukup berbeda antara satu perpustakaan dengan perpustakaan yang lain.

Pengalaman saya menggunakan aplikasi ini, e-YK Library dikelola dengan sangat baik sehingga pengkategorian buku lebih rapi dibandingkan aplikasi perpustakaan lain.

5. Adhyaksa Digital Library

Aplikasi ini milik Kementerian Hukum dan HAM. Wajar jika kemudian buku-buknya didominasi oleh buku bertema hukum. Walau demikian juga terdapat koleksi buku dengan tema umum. Sehingga aplikasi ini juga kami rekomendasikan sebagai bahan untuk mencari referensi terutama bertema hukum.

6. Ruang Buku Kominfo

Perpustakaan digital milik Kominfo ini sedikti berbeda dengan perpustakaan lainnya dalam pendaftaran keanggotaan. Jika perpustakaan lainnya cukup mendaftar langsung di aplikasi. Adapun di perpustakaan Kominfo harus mendaftar melalui link khusus.

Nantinya keanggotaan kita akan disetujui secara manual. Ruang Buku Kominfo akan mengirimkan pemberitahuan ke email terdaftar jika status keanggotan kita disetujui. Prosesnya hanya beberapa jam.

Untuk koleksi bukunya lumayan lengkap. Salah satu perbedaan koleksi dengan perpustakaan digital lainnya, mereka juga memiliki referensi khusus dari sejumlah terbitan Kominfo.

7. e-Perpus

Layanan ini dikembangkan oleh Gramedia. Sayangnya koleksinya tidak sebanyak perpustakaan lain. Koleksi e-Perpus didominasi oleh majalah edisi lama dan buku yang ditampilkan kebanyakan tidak bisa dipinjam.

Baca Juga : Bagaimana Menemukan Ide Tulisan

Related Post