Selain ISBN, penerbit juga bisa menggunakan kode unik buku berupa QR code yang berfungsi sebagai pengidentifikasi unik buku. Dua jenis kode yang paling banyak digunakan yaitu QRSBN dan QRCBN.
Perbedaan antara ISBN dan QRCBN telah diulas pada tulisan Tak Harus ISBN, QRCBN Solusi Bagi Self Publishing. Tulisan ini akan fokus membahas mengenai persamaan dan perbedaan antara QRCBN dan QRSBN.
Daftar Isi
Persamaan antara QRCBN dan QRSBN
QRSBN merupakan singkatan dari QR Code Standard Book Number. Adapun QRCBN merupakan singkatan dari QR Code Book Number. Dari kepanjangan ini, kita bisa melihat bahwa persamaan keduanya yaitu sama-sama menggunakan teknologi QR (Quick Response) Code.
QR Code diperkenalkan pertama kali pada tahun 1994 oleh Perusahaan Jepang Denso Wave Inc. Perbedaan umum antara QR Code dibandingkan teknologi barcode yang lebih dulu dikenal yaitu sistem pemindaian. Pada barcode pemindaian dilakukan dari atas ke bawah. Adapun QR Code dari atas ke bawah dan dari kanan ke kiri.
Perbedaan QRCBN dan QRSBN
Institusi yang Bertanggung Jawab
QRSBN dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional. QRSBN mulai diterapkan pada tahun 2022. Kebijakan ini dikeluarkan akibat terbatasnya ISBN yang bisa dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional.
Adapun QRCBN, kami masih kesulitan mendapatkan informasi resmi mengenai institusi yang bertanggung jawab. Beberapa sumber mengatakan jika QRCBN dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional. Sayangnya info ini tidak bisa kami validasi.
Proses Pengajuan Kode Buku
QRSBN memiliki mekanisme yang sama dengan ISBN. Penerbit harus membuat surat permohonan. Mengirimkan contoh buku yang akan diterbitkan. Selain itu juga harus mengirimkan bukti rekam cetak kepada perpustakaan nasional.
Adapun QRCBN pengajuannya lebih sederhana. Penulis bisa melakukan pengajuan secara online. Kode QRCBN juga bisa didapatkan dengan cepat.
Dari proses pengajuan kode buku, QRCBN lebih mendukung berkembangnya industri penerbitan buku self publishing. Adapun QRSBN mengharuskan pendaftaran penerbit. Tidak dijelaskan apakah penerbit harus berbadan hukum atau memungkinkan pula penerbit self publishing.
Biaya Layanan
Untuk mendapatkan QRCBN tidak dikenai biaya (gratis). Adapun QRSBN—tidak disebutkan di website—tetapi ada deposit yang harus disetorkan. Sayannya tautan deposit di website QRSBN tidak bisa diakses.
Lama Proses Pengajuan
QRSBN pengajuannya memakan waktu lama. Layanan QRSBN hanya dibuka pada hari kerja pada pukul 09.00-15.00. Berbeda halnya dengan QRCBN yang proses pengajuannya bisa dilakukan kapan saja.
Layanan Tambahan
QRCBN memiliki layanan penjualan buku baik di platform QRCBN maupun terhubung langsung dengan Google Play Book.
Sedangkan pengelola QRSBN hanya memfasilitasi untuk mendapatkan kode unik saja. Tidak ada kerja sama khusus untuk penjualan buku.
Penutup
Sebagai penulis yang menerbitkan buku secara self publishing, saya lebih memiliki menggunakan QRCBN. Alasannya lebih praktis dan juga diakui. Saya menggunakan QRCBN untuk buku saya yang dijual di Google Play Book. Walaupun nantinya di Google Play Book saya tetap menggunakan GG Key yang merupakan kode unik dari Google Play Book.
Buku tulisan saya di Google Play Book bisa diakses di sini.