Tantangan Blogger dan Content Writer di Era Artificial Intelligence

by

mnulis

source: freepik
Artifcial Intelligence dalam Penulisan

Semakin meningkatnya penggunaan artificial intelligence (AI) dalam dunia penulisan dimaknai akan mematikan karir penulis online. Beberapa menganggap kemampuan AI yang semakin sempurna membuat penulis konten seperti blogger akan mati.

Cakrawala penulisan online memang berubah sangat drastis. Itulah sebabnya mengapa content writer juga harus mengubah cakrawala berfikirnya. Landskap penulisan memang berubah seiring berkembangnya AI, tetapi penulisan yang mengandalkan manusia tetap dibutuhkan.

Lalu apa yang harus dilakukan blogger dan content writer di era perkembangan AI ini?

Adagium lama berubah atau mati tampaknya cocok untuk mensikapi fenomena penggunakan AI dalam dunia penulisan. Blogger dan atau content writer yang tetap bertahan dengan gaya lama akan segera tergantikan.

Mereka yang terbiasa menulis hanya mengutak atik kalimat dengan mengganti kata tertentu tertentu saja demi menghindari jumlah plagiasi dari indikator copyscape akan sangat mudah tergantikan oleh AI.

Baca Juga: Bagaimana Menemukan Ide Tulisan

Kiat Bersaing Di Era AI

1. Tingkatkan Pengetahuan Penulisan

Meningkatkan pengetahuan penulisan bukan sekadar bagaimana membuat struktur kalimat yang mudah dimengerti.

Penulisan yang baik adalah penulisan yang berhasil mencapai tujuan penulisan itu. Misalnya, tulisan yang dibuat untuk edukasi, maka penulisan tersebut harus mampu memberi edukasi yang mudah dipahami dan kontekstual. Demikian halnya penulisan yang ingin membangun empati, maka tulisan tersebut harus bisa membangun empati pembacanya.  

Teruslah berlatih menulis untuk menghasilkan tulisan yang mengalir dan sesuai dengan tujuan dari pembuatan tulisan tersebut.

Berlatihlah menulis untuk satu tujuan spesifik. Jadikan tulisan tersebut sebagai penyelesai masalah pembacanya. Apakah masalah tersebut pembaca ingin tahu (tulisan informatif), ingin refreshing (tulisan hiburan), dan lain sebagainya.

2. Tingkatkan Kemampuan Riset Mendalam

Salah satu pengunaan AI dalam penulisan yang saat ini banyak digunakan adalah OpenAI yang bisa menghasilkan tulisan untuk menjawab pertanyaan kita. Salah satu kelemahannya tulisan tersebut adalah tulisan yang sekadar memberikan intisari. Bukan tulisan yang kaya pengetahuan, juga tidak memiliki metodologi penulisan yang jelas. Sela ini yang bisa dimanfaatkan oleh penulis konten. 

Misalnya, kita memasukkan “manfaat tanaman kunyit”. Open AI hanya akan memberikan intisari dari manfaat kunyit. Soal apakah informasi tersebut valid atau tidak tidak akan bisa kita lacak karena tidak ada sumber yang ditampilkan. Tidak ada data yang berbasis penelitian.

Jika Anda seorang content writer yang terbiasa menulis tanpa riset yang benar, maka tentu saja Anda sangat mudah digantikan AI.

3. Memasukkan Unsur Emotional

Memasukkan unsur emosional pada tulisan tidak hanya berlaku pada tulisan jenis sastra. Unsur emosional bisa lahir jika kita menghadirkan tulisan yang relevan dengan pembaca.

Agar bisa sampai pada penulisan jenis ini, kita harus memiliki kepekaan untuk mengangkat hal-hal yang terlihat biasa saja, tetapi dirasakan oleh banyak orang.

Penggunaan metafora atau memberikan contoh yang relevan adalah sedikit cara untuk menghadirkan emosi pada tulisan. Storytelling adalah salah satu teknik tulisan yang melibatkan emosi pembaca.

Memanfaatkan AI untuk Penulisan

Di atas telah diuraikan bagaimana agar kemampuan kita tidak tergerus oleh kelahiran AI. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana memanfaatkan kelahiran AI untuk mendukung karir penulisan yang kita jalani.

Kemampuan AI bisa kita manfaatkan untuk menjadi ide penulisan. Ide tersebutlah yang kita ramu menjadi tulisan yang bernas dan sesuai dengan gaya penulisan yang kita miliki. Ide dari AI kita perkaya dengan riset mendalam yang bisa dipertanggungjawabkan.  

Kemampuan AI dalam penulisan bisa digunakan untuk menyusun outline tulisan. Beberapa yang relevan bisa kita ambil lalu kemudian diolah menjadi tulisan yang kaya informasi dan pengetahuan berdasarkan hasil riset dan kreatifitas kita.

Tentu saja kemampuan AI akan terus berkembang, dan tugas kita sebagai penulis juga ikut berkembang. Kita gunakan beragam perkembangan teknologi yang ada untuk menunjang karir penulisan kita. Bukan sebaliknya malah menyerah dengan perkembangan yang ada.

Related Post