Cara Menjadi Freelance Content Writer

by

mnulis

Profesi penulis di era digital menjadi sangat beragam. Sebelum media digital berkembang seperti saat ini, penulis identik dengan menulis buku atau menulis untuk kepentingan media cetak.

Media digital membawa perubahan landscape jenis-jenis penulis. Salah satu alasannya karena semua platform di media sosial membutuhkan konten. Website membutuhkan artikel, landing page membutuhkan copywriting, email marketing membutuhkan sales letter, hingga media sosial membutuhkan konten.

Ini belum ditambah dengan beragamnya kebutuhan konten untuk kepentingan pemasaran yang kemudian melahirkan istilah content marketing.

Dari perkembangan inilah kebutuhan  penulis konten freelance semakin besar. Banyak peluang yang bisa digali dari tingginya kebutuhan penulis konten.

Apa Itu Content Writing

Tidak ada definisi baku mengenai pengertian penulisan konten. Bahkan konten bisa hadir di luar dunia digital. 

Akhirnya pengertian penulisan konten sangat bergantung dengan batasan yang dibuat. Berikut beberapa contoh pengertian content writing:

  • Hubspot : Proses menulis, mengedit, dan memublikasikan konten dalam format digital.
  • Backlinko :Proses perencanaan, penulisan, mengedit konten  web  yang dibuat untuk tujuan pemasaran digital dengan mengacu pada penyelesaian masalah untuk audiens yang spesifik.
  • Neil Patel: memproduksi konten untuk membantu pembaca memahami sebuah topik, menyelesaikan masalah atau membuat keputusan.

Dari pengertian tersebut bisa diurai menjadi :

Kegiatan : riset, menulis, editing, publikasi, evaluasi

Target      : membuat konten dengan satu topik spesifik

Tujuan     : membuat pembaca memahami dengan mudah hingga mengambil keputusan

Platform   : digital dan non digital

Contoh Content Writing

Pada dasarnya hampir semua jenis konten yang ada di internet merupakan bagian dari pekerjaan content writer.

Berikut beberapa contoh jenis content writing yang kerap kita temui dan platform penulisannya:

  • Penulis Blog : menulis artikel, wawancara, blog post, dan sebagainya.
  • Brand Journalist: siaran press, kisah tentang brand, company profile, dll.
  • Copywriter : membuat materi iklan
  • Ghostwriter : menulis untuk orang lain baik itu artikel maupun ebook.
  • Technical writer : penulisan teknis contohnya panduan, how to, dan sebagainya.
  • Social media writer : bertanggung jawab untuk penulisan caption, penulisan materi yang kuis dan materi lain yang disebarkan melalui media sosial.
  • Email writer: membuat newsletter atau sales letter
  • Scriptwriter : membuat skrip untuk video atau podcast.
  • Story writer : penulis sastra bisa berupa novel atau cerpen.
  • Long form content writer : tulisan panjang bisa berupa buku atau pillar content untuk blog.

Contoh di atas hanya mencakup pada jenis klasifikasi umum. Spesialisasi dari masing-masing penulis akan semakin mengerucut berdasarkan tema tertentu. Misalnya, untuk ghostwriter terbagi lagi untuk penulis fiksi dan non fiksi.

Keahlian yang Harus Dikuasai

  • SEO Writing
  • Copywriting
  • Social Media Marketing
  • Content Scriptwriting
  • Content Marketing
  • Reseach Skill

Tidak semua keahlian ini harus dipelajari dalam waktu yang sama. Di sinilah pentingnya menentukan jenis penulis konten yang akan digeluti. Anda yang ingin menjadi penulis blog, maka fokuslah menguasai aspek penulisan pada blog termasuk SEO writing.

Tugas Content Writer

  • Meneliti topik terkait industri tertentu untuk dijadikan bahan pembuatan konten orisinal dan menarik
  • Menentukan kata kunci dan menggunakan praktik terbaik optimasi mesin pencari (SEO) untuk meningkatkan lalu lintas ke situs web.
  • Mengirimkan karya kepada editor untuk masukan dan persetujuan.
  • Memastikan konsistensi pada penulisan yang dilakukan
  • Mengoreksi blog dan konten sebelum dipublikasikan
  • Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan audiens sebagai bahan penulisan berikutnya.
  • Memperbarui konten situs web

Cara Menjadi Content Writer Freelance

Tidak ada patokan pasti langkah pertama apa yang bisa dilakukan seorang penulis, sebelum memulai menjadi penulis konten. Ada yang memulai dari sosial media, ada yang mulai dari menulis novel di aplikasi, ada yang mulai dari menulis di quora, ada yang mulai dari menulis di Kompasiana, Medium, dan sebagainya.

Ini sama dengan bagaimana cara seorang menjadi penulis juga berbeda. Ada yang mulai dari profesi wartawan, ada yang mulai dari profesi dosen/guru, dan sebagainya.

Intinya, apapun posisimu saat ini, tentukan ingin memulai dari langkah yang mana. Pastikan langkah tersebut mudah kamu jalani.

Hal lain yang tidak boleh dilupakan ialah memastikan langkah apapun yang diambil sebagai bagian untuk meningkatkan “value” sehingga orang lain akan menilai kamu sebagai orang yang berkompeten menulis di bidang tersebut.

1. Tentukan ingin menjadi penulis konten yang mana

Mantapkan dirimu untuk memilih salah satu jenis penulisan yang akan kamu tekuni. Misalnya, kamu ingin menjadi penulis novel. Maka fokuslah untuk melatih kemampuan tersebut, dan mencari klien yang berhubungan dengan penulisan novel.

Demikian halnya jika kamu ingin fokus sebagai SEO writer, maka fokuslah melatih kemampuan SEO Writing.  

2. Mulai menulis melalui Blog

Cara terbaik untuk mulai membangun karir penulis konten lepas yaitu mulai dengan membuat blog.

Pertanyaan paling sering muncul tentang content writer freelance yaitu apakah saya bisa menjadi penulis konten walau belum punya pengalaman penulisan? Di sinilah pentingnya memiliki blog.

Blog membantu penulis membuat pengalaman menulis. Dari blog seorang penulis bisa melatih dirinya, sekaligus membangun kesempatan untuk bertemu dengan calon klien.

Menulislah di blog seakan-akan tulisan tersebut akan diserahkan kepada klien. Jangan membuat tulisan yang asal-asalan, karena kamu tidak akan tahu lewat tulisan mana seorang klien menemukan tulisan yang kamu buat.

Gunakan blog untuk melatih kemampuan long form content. Dalam satu tulisan, tunjukkan kemampuan riset, analisis, creative thinking hingga problem solving.

Alasan pentingnya seorang penulis konten mulai membuat blog:

  • Melatih diri menulis. Penulisan artikel untuk kebutuhan website, email marketing, dan sebagainya sangat banyak dicari, karena itu keahlian ini bisa dilatih dengan rajin menulis di blog.
  • Memahami aspek teknik. Dengan memiliki blog, akan memotivasi penulis untuk mempelajari berbagai aspek teknik seperti SEO. Penulis tidak hanya akan belajar menulis, tetapi juga belajar tentang article planning, Google search Console, dan sebagainya.
  • Membangun portofolio. Blog yang dikelola dengan baik bisa digunakan sebagai tempat menampung portofolio dan sebagai tempat untuk menawarkan jasa penulisan konten.
  • Memonetisasi blog. Seiring dengan semakin ramainya pembaca, blog yang dimiliki bisa dimonetisasi baik dengan affiliate, jualan backlink atau iklan secara langsung.

Ini beberapa cara memonetisasi blog yang terbukti menghasilkan pendapatan.

3. Buka jasa melalui platform freelance

Keterampilan menulis bisa ditawarkan melalui beragam situs. Misalnya fiverr, project.co.id dan sebagainya.

4. Bangun personal branding di media sosial

Media sosial menjadi cara tepat untuk memperkenalkan layanan penulisan atau “mengiklankan” kemampuan menulis yang dimiliki.

Di luar sana, persaingan penulis konten sangatlah ketat. Ada sangat banyak orang yang berminat untuk menjadi penulis konten. Pastikan untuk memiliki keunikan dari kemampuan menulismu. Hal tersebutlah yang kemudian digaungkan lewat media sosial.

Sebenarnya, personal branding tidak hanya dilakukan di media sosial, tetapi juga diplatform lainnya.

5. Daftar agensi penulis lepas

Ikut dalam agensi penulisan menjadi salah satu cara menjadi freelance writer. Agensi akan memberikan tugas untuk menulis tema tertentu.

6. Bangun networking di LinkedIn

Membangun networking di LinkedIn sebenarnya mirip dengan membangun personal branding di sosial media.

7. Buat portofolio

Kembangkan portofolio untuk menunjukkan kepada klien bahwa Anda memiliki keterampilan dan potensi untuk menyelesaikan proyek penulisan konten mereka. Masukkan kontakmu agar klien bisa dengan mudah menghubungi.

Memiliki portofolio yang jelas, dan sesuai dengan kebutuhan klien menjadi salah satu pintu masuk terbaik mendapatkan klien.

  • Membuat portofolio
  • Mulai mendokumentasikan portofolio

8. Terus upgrade kemampuanmu.

Kemampuan di sini bisa berarti kemampuan menulis, kemampuan pemasaran, bahkan kemampuan menguasai materi penulisan. Kuncinya ada pada keinginan untuk terus belajar baik dengan mengikuti kursus atau membaca buku.

Satu-satunya yang memastikan seorang penulis konten bisa bertahan pada persaingan adalah membuat konten yang berkualitas. Perlu diingat bahwa penulis konten tidak hanya bersaing dengan penulis konten lainnya tetapi juga dengan AI.

9. Baca konten yang relevan

Jika ingin mahir menulis sales letter, maka lebih seringlah membaca sales letter yang ditulis orang lain. Pelajari bagaimana struktur tulusan mereka. Bagaimana gaya penulisannya dan konsep yang mereka gunakan.

Gaji Freelance Content Writer

Tidak ada patokan pasti berapa gaji seorang content writer terutama freelance content writer. Hal ini karena setiap jenis content writer memiliki pendapatan yang berbeda-beda. Misalnya, penulis artikel blog kisaran pendapatannya antara puluhan hingga ratusan ribu per tulisan. Jumlah ini bisa meningkat tinggi jika menulis dalam bahasa Inggris.

Demikian halnya jika menjadi penulis ebook. Ada penulis ebook yang menawarkan harganya sangat murah, tetapi ada pula yang memasang tarif tinggi. Tentu saja sesuaikan antara tarif yang diberikan dengan kemampuan yang kita miliki.

Untuk penulisan ebook bayaran yang bisa didapatkan antara Rp. 300.000 – jutaan rupiah. Tergantung dari jenis ebook, jumlah halaman hingga peruntukan ebook tersebut.

Menerima Pembayaran Sebagai Content Writer

Bagian yang seringkali dilupakan dalam menjalani karir sebagai freelance content writer adalah platform pembayaran. Untuk klien di Indonesia, maka mereka akan membayar dengan cara bank transfer.

Tetapi untuk pembayaran klien di luar negeri, maka tentu dibutuhkan alat menerima pembayaran. Saya sendiri kebanyakan menggunakan paypal.

Di samping memastikan platform pembayaran, pastikan juga memiliki kebutuhan lain terkait pembayaran seperti invoice, surat kontrak, dan sebagainya. Memang tidak semua klien membutuhkan hal ini, tetapi ada waktunya kita akan bertemu klien yang membutuhkan hal tersebut.

Related Post