Salah satu niche blog yang banyak dilirik pencinta buku adalah book blogging. Pengertian book blogging secara sederhana yaitu blog yang dibuat dan ditujukan secara khusus untuk mengulas isi dari buku.
Untuk memfokuskan penulisan buku, biasanya book blogging memperkecil fokus penulisan pada satu tema tertentu. Misalnya novel, buku pengembangan pribadi, atau buku anak. Itupun bisa diperkecil lagi misalnya novel romantis, novel detektif, dan lain sebagainya.
Selain dikenal istilah book blogging, juga terdapat istilah booktubers yang mengacu pada kreator yang mengulas buku melalui platform video terutama youtube.
Istilah book blogging hadir lebih dulu sebelum munculnya bookstagram atau book twitter. Seiring dengan kepopuleran platform instagram, daya pikat book blogging kini digantikan oleh Bookstagram.
Walaupun demikian, book blogging masih layak dilakukan terutama untuk membantu melatih kepekaan membuat ulasan buku yang lengkap. Selain itu Book blogger dianggap membantu pembaca sebelum akhirnya memutuskan apakah tertarik untuk membaca buku tersebut lebih lanjut.
Daftar Isi
Bagaimana Memulai Membuat Book Blog?
Modal utama membuat book blog ialah suka membaca buku, suka membagikan buku yang dibaca dan suka menulis. Tanpa ketiganya maka mustahil membuat book blogging. Intinya, book blogging merupakan gabungan kecintaan membaca buku dan membagikan pengetahuan melalui tulisan pada blog.
Manfaat Book Blogging
- Manfaat untuk book blogger: melatih kepiawaian menulis ulasan buku, melatih kepekaan membaca sebuah teks dan mengekalkan bahan bacaaan melalui tulisan. Book blogging juga memungkinkan kamu di-notice penulis idolamu. Satu hal yang pasti, book blogging akan membuatmu semakin keranjingan membaca.
- Manfaat untuk pembaca blog : Membantu menemukan bahan bacaan yang menarik
- Manfaat untuk penerbit dan penulis buku: Membantu mempromosikan buku kepada khalayak pembaca yang lebih luas.
Cara Menulis Ulasan Buku
Tidak ada patokan pasti bagaimana cara menulis book blogging yang baik. Gaya penulisan dan voice penulisan sangat tergantung dari pemilik blog. Penulisan book blogging jauh lebih bebas dibandingkan dengan menulis resensi yang terikat pola tertentu dan membutuhkan kedalaman pembahasan.
Book blogging lebih kepada ulasan terhadap isi buku. Beberapa book blogger juga memberikan rating terhadap buku yang diulas. Walaupun rating pasti sangat terpengaruh subjektifitas penulis. Di sinilah perbedaan antara blog dan tulisan lainnya. Pada blog, subjektifitas penulis memang dominan.
Hal yang sama juga dapat kita jumpai pada penulisan artikel dan blog post. Pada artikel tulisan lebih objektif dan pada blog post tulisan dipengaruhi oleh subjektifitas penulis.
Walaupun demikian, terdapat beberapa hal yang sebaiknya dimasukkan dalam tulisan book blogging.
1. Temukan premis dari buku yang di baca. Buatlah dalam satu paragraf premis tersebut. Bisa mengacu pada 5 W + 1 H. Misalnya buku tersebut tentang apa, bagaimana buku tersebut bermanfaat, untuk siapa dan bagaimana buku tersebut membahas topik tertentu. Atau untuk novel bisa mengulas cerita buku tersebut berdasarkan tokoh yang ingin apa tetapi terbentur apa dan bagaimana ia menyelesaikan tantangannya.
2. Kamu bisa memasukkan satu atau dua kutipan penting yang terdapat pada buku. Kutipan tersebut sebaiknya mewakili isi buku.
3. Ulasanmu dibaca karena pendapatmu. Jangan takut memberi pendapat terhadap buku yang kamu ulas. Kamu bisa mengaitkan buku tersebut dengan hal yang terjadi sehari-hari. Bisa pula mengaitkannya dengan relevansi kehidupanmu.
4. Apa yang diulas penulis buku tidak harus kamu setujui. Sampaikan pendapatmu jika kamu ingin membantahnya. Buatlah argumen yang kuat. Demikian pula jika kamu ingin memperkuat pendapat penulis buku.
5. Kamu bisa membuat perbandingan buku yang diulas dengan buku lain yang memiliki kemiripan.
6. Sampaikan pendapatmu mengapa buku tersebut layak dibaca oleh orang lain. Kemukakan apa yang kamu sukai dan apa yang membuatmu kurang suka.
7. Jika memungkinkan profil penulis bisa pula menjadi bahan pertimbanganmu mengulas buku tersebut.
8. Jadilah pembaca yang kritis.
9. Tidak ada patokan pasti berapa panjang ulasan buku. Beberapa penulis hanya membuat 150 kata. Tetapi menurut saya setidaknya 300-500 kata.
10. Lengkapi tulisanmu dengan data buku. Judul buku, nama penulis, nama penerbit, jumlah halaman, ukuran buku, harga buku menjadi data pendukung yang seringkali dibutuhkan pembaca.
11. Buatlah ulasan bab per bab, alih-alih menyelesaikan buku kemudian baru menulis ulasan.
12. Selain membahas isi buku, kamu juga bisa membahas gaya penulisan maupun alur penulisan pada novel.
Cara Memulai Book Blog
Cara membuat book blog sebenarnya sama saja dengan membuat blog niche lainnya.
1. Tentukan nama blog
Nama blog bisa menggunakan istilah yang mendekati tema buku yang akan diulas. Bisa pula berkaitan langsung dengan istilah buku secara umum.
Agar terlihat unik bisa menggabungkan dua kata yang selaras misalnya, “kakibuku”, atau “rakbuku” dan sebagainya. Galilah dari istilah yang sangat jarang digunakan.
2. Daftarkan nama domain ke penyedia nama domain. Sebaiknya pilihlah ekstensi (dotcom). Selain lebih familiar, juga harganya lebih murah dibandingkan ekstensi lainnya (kecuali my.id).
Langkah lainnya bisa kamu baca pada tulisan 5 Langkah Terstruktur Cara Membuat Blog yang Menghasilkan Pendapatan
3. WordPress atau Blogspot
Dua platform yang paling sering digunakan membuat blog ialah wordpress dan blogspot. Mnulis.com dibuat menggunakan platform wordpress. Saran saya sebelum memutuskan mau menggunakan platform yang mana sebaiknya pikirkan mengenai biaya.
Apakah blog yang akan dibuat nantinya akan dimonetisasi? Jika iya, kamu bisa menggunakan platform wordpress yang mengharuskan membayar biaya tahunan berupa hosting selain domain. Tetapi jika blog tersebut ditujukan untuk melatih dan mendokumendasikan tulisanmu seputar buku, sebaiknya buatlah diplatform blogspot yang hanya membutuhkan biaya domain.
Tentu saja ada pertimbangan lain, yang bisa disesuaikan dengan kondisimu saat akan membuat blog.
4. Jangan lupakan halaman pendukung
Halaman pendukung blog seperti about me, contact, privacy policy dan juga review policy perlu untuk ditampilkan. Salah satunya untuk memudahkan penerbit, penulis atau pembaca menghubungi Kamu. Bisa jadi salah satu dari mereka menawarkan kerjasama menguntungkan untukmu.
5. Promosikan Blog
Kamu bisa mempromosikan blogmu di media sosial atau komunitas penulisan. Saat mempromosikan blog fokuslah pada menyebarluaskan informasi. Bukan sekadar mengangkat blogmu yang bisa jadi dianggap spam. Patuhilah aturan dari komunitas agar promosimu berjalan baik.
6. Memonetisasi Book Blogging
Cara paling umum yang dilakukan untuk memonetisasi book blogging yaitu dengan mendaftarkan pada program affiliate yang terkait dengan penjualan buku. Misalnya Shopee, Gramedia Affiliate, atau bahkan Amazon Affiliate.
Selain dengan afiliasi, monetisasi juga dapat dilakukan dengan bekerjasama penerbit atau penulis self publishing. Pastikan ulasan tetap mengacu pada kejujuran dan bukan melebih-lebihkan isi buku hanya karena mendapatkan bayaran.
Bagaimanapun nilai dari seorang penulis ulasan sangat tergantung dari kejujuarannya melakukan ulasan.